Apa itu User Interface?
User Interface adalah tampilan visual sebuah
produk yang menjembatani sistem dengan pengguna (user). Tampilan
UI dapat berupa bentuk, warna, dan tulisan yang didesain semenarik mungkin.
Secara sederhana, UI adalah bagaimana tampilan sebuah produk dilihat oleh
pengguna.
Analoginya bisa dijelaskan seperti ini.
Misalnya Anda mengunjungi sebuah rumah, Anda pasti akan melihat tampilan rumah
tersebut, bukan? Anda bisa melihat halaman depan rumah, letak pintu utama, dan
jendela.
Nah, tampilan rumah yang Anda lihat itu
adalah user interface atau UI.
Tampilan UI ini diterapkan pada sistem
operasi, aplikasi, website, maupun blog. Sebagai contoh, Anda pasti pernah
melihat tampilan menu-menu aplikasi pada smartphone Anda, bukan? Jika Anda
membuka aplikasi Google Play Store, Anda akan melihat tampilan seperti gambar
berikut.
Jadi, tampilan UI dirancang dengan desain
beberapa aspek, mulai dari layout, gambar logo, pemilihan warna yang sesuai,
typography yang mudah dibaca dan hal lainnya untuk mempercantik tampilan. Nah,
semua elemen yang memperindah tampilan tersebut termasuk dalam elemen UI.
Tidak hanya UI pada aplikasi, tampilan UI
pada sebuah halaman website harus menarik. Berikut contoh halaman UI pada halaman
website di desktop dan mobile gadget.
Tidak hanya harus menarik, tampilan UI juga
harus disesuaikan dengan berbagai perangkat agar pengguna mudah dan nyaman
menggunakan websitenya. Jika Anda ingin membuat desain tampilan web, kami
menyediakan artikel panduan lengkap cara mendesain web dengan
mudah yang bisa Anda baca.
Pentingnya UI bagi Sebuah
Produk
Setelah memahami apa itu user interface atau
UI, mari kembali ke analogi ‘rumah’ untuk mengetahui pentingnya desain UI yang
baik.
Jika sebuah rumah dirancang sedemikian indah,
pengunjung rumah tersebut tentu akan terkesan dengan tampilan rumah Anda.
Sebaliknya, rumah yang tampak berantakan bisa membuat pengunjung ingin segera
meninggalkan tempat tersebut.
Begitu pula dengan aplikasi, website, ataupun
blog yang tidak memiliki user interface yang baik. Pengguna bisa langsung
meninggalkan produk Anda sebelum melihat keseluruhan isinya.
Untuk lebih Jelasnya, mari simak secara
detail di bawah ini.
1. Memudahkan Interaksi
pengguna dengan produk
Pada dasarnya, desain UI merupakan elemen
visual sistem produk. Hal itu termasuk desain layar, tombol, ikon, gambar,
teks, dan semua elemen visual lainnya berperan sebagai jembatan produk dengan
pengguna.
UI pada sebuah produk baik aplikasi maupun
website menjadi sangat penting karena dengan UI pengguna bisa berinteraksi
dengan produk tersebut. Tampilan UI yang baik pastinya akan memudahkan
interaksi pengguna dengan produk. Jika interaksi pengguna berjalan baik,
kebutuhan dan tujuan pengguna menggunakan produk dapat terpenuhi.
Tidak sampai di situ, jika pengguna merasa
puas, hal itu akan meningkatkan loyalitas pengguna. Itulah mengapa produk
dengan UI yang baik akan unggul dari produk yang lain. Oleh karena itu, banyak
perusahaan digital mulai menciptakan solusi fitur yang elegan mudah
digunakan.
2. Meningkatkan Penjualan
dan Pertumbuhan Bisnis
Tujuan utama setiap bisnis tentu meningkatkan
penjualan dan pertumbuhan bisnis. Salah satu cara meningkatkan pertumbuhan
tersebut adalah dengan mengembangkan UI/UX. Desain UI dapat meningkatkan
pengalaman dan kepuasan pengguna hingga pada akhirnya bisa meningkatkan jumlah
pengguna.
Karena UI berfokus pada kepuasan dan
kesenangan pengguna, maka UI berperan penting dalam kesuksesan bisnis Anda. UI
yang baik juga akan membangun reputasi produk lebih baik. Itulah mengapa UI
menjadi sangat penting pada setiap produk untuk menyukseskan bisnis.
3. Meningkatkan Kualitas
Branding
Selain penting untuk interaksi dan
pertumbuhan bisnis, tampilan UI juga bisa menjadi ciri khas sebuah produk.
Sederhananya kita bisa menyebutnya sebagai branding. Misalnya website produk
fashion, kuliner, dan teknologi. Contoh lainnya, yaitu tampilan sistem operasi
iOS dan Android. Elemen tampilan UI yang sesuai dengan konsep produk tentu akan
lebih mudah dikenal oleh pengguna.
Desain UI seharusnya lebih dari sekadar
visual yang cantik dan enak dipandang. Desain UI secara langsung akan
mencerminkan nilai dan kualitas produk. Persaingan dagang yang semakin
ketat membuat setiap perusahaan harus berlomba-lomba menciptakan tampilan yang
menarik dan menyenangkan ketika digunakan.
Karakteristik User
Interface yang Baik beserta Contohnya
Jika Anda ingin membuat aplikasi, website,
blog, atau produk digital lainnya, Anda juga harus memastikan bahwa tampilan
UI-nya disukai oleh pengunjung. Untuk memastikan hal itu, Anda harus mengetahui
karakteristik user interface yang baik.
Berikut ini kami jabarkan karakteristik apa
saja yang dibutuhkan untuk membuat desain UI yang bagus.
1. Jelas dan Ringkas
User interface website yang bagus haruslah
jelas. Namun, Anda juga harus membuat desain yang ringkas. Jika Anda terlalu
panjang membuat definisi dan penjelasan, website Anda akan akan terlihat
berantakan.
Pengunjung juga akan menghabiskan waktu hanya
untuk membaca deskripsi dalam website Anda. Sebisa mungkin, buatlah penjelasan
yang ringkas dan tidak terlalu panjang.
Coba perhatikan perbandingan tampilan website
ini di bawah ini!
Dari kedua tampilan tersebut, Anda tentu bisa
langsung menebak tampilan mana yang lebih baik. Hal ini karena dari tampilan pertama
dibuat secara ringkas, padat, dan jelas dalam menampilkan produk-produknya.
Sementara itu, pada tampilan kedua, Anda melihat tampilan yang berantakan. Hal
itu akan membuat pengguna bingung memilih produk.
2. Desain Responsive
Desain website yang responsif membuat
pengunjung dapat mengakses website Anda di berbagai perangkat seperti PC
desktop dan mobile dengan baik.
Sederhananya, jika pengunjung website membuka
website Anda di layar ponselnya, tampilan website Anda akan menyesuaikan
resolusi ponsel Anda.
Desain yang tidak responsif ini akan
menyusahkan pengunjung untuk melihat isi website Anda. Terlebih website Anda
merupakan website toko online. Bisa-bisa pengunjung akan langsung meninggalkan
website Anda.
Jadi, pastikan desain Anda responsif, ya!
3. Informasi Terstruktur
Pernah melihat tampilan desain yang sangat
ramai dan penuh dengan informasi namun tidak tertata dengan baik? Sekarang mari
bandingkan kedua gambar di bawah ini untuk mengetahui tampilan dengan informasi
yang terstruktur.
Bisa dilihat bahwa desain gambar pertama
menampilkan informasi yang tidak terstruktur dan tumpang tindih. Hal itu dapat
membuat pengguna kesulitan dalam menangkap informasi.
Membuat tampilan UI dengan informasi yang
terstruktur bisa dilakukan dengan memilih jenis dan warna font yang senada.
Untuk beberapa informasi yang ditonjolkan, Anda bisa menambah ukuran font. Agar
tidak tumpang tindih, Anda sebaiknya tidak memasukkan banyak elemen yang tidak
terlalu penting sehingga membuat tampilan berantakan.
4. Konsisten
Konsistensi pada desain interface akan
memudahkan pengguna memahami tampilan website Anda. Pengguna bisa mempelajari
fungsi-fungsi tombol, icon, maupun tabs yang ada pada website Anda.
Apabila desain tampilan website Anda tidak
konsisten, pengguna harus mempelajari fungsi-fungsi tersebut dari awal.
Beberapa halaman yang terdapat pada website sebisa mungkin memiliki desain yang
tidak terlalu berbeda.
Sebagai contoh, tampilan program Microsoft
Office. Meskipun telah diperbarui beberapa kali, fungsi-fungsi ataupun
tombol-tombol pada Microsoft Office tersebut tidak banyak berubah. Pengguna
masih dapat mengetahui letak tombol print dan save dengan melihat
iconnya.
Mari lihat desain dengan konsistensi yang
baik seperti contoh gambar di bawah ini.
Gambar tersebut memiliki konsistensi desain berupa
layout, warna, dan font yang digunakan. Desain setiap halaman yang tidak
terlalu berbeda akan memudahkan pengguna dalam mencerna informasi yang
disampaikan.
5. Kontras Warna yang
Baik
Warna merupakan komponen yang sangat penting dalam
desain user interface. Pemilihan warna dalam desain user interface sangatlah
penting. Website dengan warna yang hampir mirip tentu akan membuat pengguna
sulit menangkap informasi yang ingin disampaikan.
Misalnya, Anda memilih warna putih sebagai
background, pastikan Anda menggunakan font colour yang kontras dengan putih.
Jika tidak, informasi pada tampilan Anda sulit dibaca oleh pengguna.
Sebaliknya, gunakanlah kombinasi warna yang
sesuai agar terlihat jelas informasi yang ingin disampaikan. Berikut ini contoh
website desain dengan warna kontras yang baik. Untuk menentukan kombinasi
pilihan warna yang tepat Anda bisa membaca artikel cara menentukan kombinasi warna
efektif untuk website Anda.
6. Intuitif
Tampilan desain UI dikatakan baik jika desain
tersebut intuitif. Maksudnya, ketika mereka menggunakan produk digital Anda, mereka
tidak perlu berpikir tentang apa yang mereka lakukan.
Itulah mengapa seorang desainer harus
memikirkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk Anda dan meminimalkan
waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan produk. Dengan begitu pengguna bisa menggunakan
produk Anda tanpa perlu bertanya tentang cara penggunaannya.
Prinsip-prinsip
User Interfaces
Seorang perancang
sistem harus benar-benar paham tentang pengetahuan, cara berpikir dan cara
menerima informasi dari user sehingga
sistem yang nantinya akan digunakan oleh user dapat membuat user lebih produktif. Dan yang harus diperhatikan juga
adalah bahwa perancang (designer)
atau developer tidak
sama dengan user
Selalu
memperhatikan dan mempertahankan kompatibilitas antar produk, misalnya mampu
mengorbankan User Interface yang
memungkinkan sistem lebih kompatibel.
Rancanglah interface sistem sesua
dengan tugas dari user,
jangan samapi user kesulitan
untuk menggunakannya, karena hal ini dapat menyebabkan aplikasi yang kita buat
tidak akan terpakai dan akhirnya tidak dapat membantu pekerjaan / tugas user.
Selalu
mengorganisasikan setiap fungsinya sesuai dengan kategori fungsinya sehingga
dapat memfasilitasi sega perubahan tugas user.
Prinsip ini sudah
jelas, bahwa sistem harus konsisten terhadap fungsionalitas / kegunaan
dari sistem tersebut. Contoh sederhananya adalah ketika user menekan tombol “save”
maka proses yang terjadi adalah penyimpanan bukan hapus data.
Gunakanlah konsep,
terminologi dan pengaturannya yang mudah dipahami oleh user. Seperti ikon atau gambar
“Recycle Bin” pada Sistem Operasi Windows, ini membuktikan bahwa fokus user terhadap gambar tersebut
adalah file-file yang
sudah dihapus sebelumnya.
Kompleksitas suatu
aplikasi akan menimbulkan frustasi pada user itu sendiri, maka dari itu gunakan system default pada aplikasi
yang dirancang. Maksudnya adalah sediakan dan utamakanlah fungsi – fungsi yang
benar-benar sesuai dengan tugas dari user. Usahakan agar tidak menampilkan semua
fungsionalitasnya.
Maksud dari
prinsip ini adalah user dapat
langsung menyaksikan aksi sistem pada suatu objek. Contoh sederhana, pada saat
kita menekan mengetikkan huruf “A” maka di layar akan langsung muncul huruf “A”.
Sistem yang
digunakan oleh user jangan
sampai membuat user merasa
frustasi dan dikontrol oleh user.
Seperti memberikan komentar pada saat user melakukan kesalahan dengan bahasa yang tidak
membuat user merasa
dikontrol oleh sistem tersebut.
WYSIWYG (What You See Is What You Get),
artinya adanya korespondensi satu ke satu antara informasi di layar dengan
informasi di printed-output atau file. Contoh, pada saat kita
membuat laporan menggunakan Microsoft Office lalu
mencetaknya (print out) laporan
tersebut, maka hasil print
out harus sama dengan
yang ada pada lembar kerja Microsoft Office.
Prinsip ini
merupakan prinsip yang sangat penting bagi user dengan keterbatasan fisik. Ini berarti mengijinkan
banyak kontrol dari user yang
mendukung untuk menggunakan aplikasi yang kita rancang dan mampu mengakomodir
kemampuan user yang
lain. Seperti aplikasi yang dapat didukung oleh perangkat lain (mouse, keyboard, joystick,trackball).
Sistem harus
selalu merespon dengan cepat apa yang di inputkan oleh user. Seperti menampilkan Progress Bar.
Menyembunyikan detail
teknis dari suatu sitem merupakan hal yang sangat direkomendasikan dalam
membuat User Interface.
Sehingga user tidak
memiliki rasa khawatir dan ketakutan untuk menggunakan aplikasinya.
Sistem harus mampu
mentolerir kesalahan manusia baik disengaja maupun tidak disengaja dan yang
umunya tidak dapat dihindari. Menyediakan Recovery System merupakan hal yang baik untuk
mengimplementasikan prinsip ini.
Prinsip ini
berbeda dengan prinsip Robustness,
karena pada prinsip ini sistem seharusnya memproteksi kesalahan-kesalahan umum
manusia. Seperti pada saat kita menutup lembar kerja Microsoft Office yang
belum kita simpan sebelumnya, maka Office akan secara otomatis memberikan
konfirmasi untuk menyimpannya atau tidak.
Buatlah sistem
yang mudah dipelajari bagi user
novice (awam). Hal ini akan memberikan motivasi kepada user tersebut untuk
menggunakannya.
Buatlah sistem
yang mudah digunakan untuk expert
user. Sehingga sistem yang kita bangun tidak hanya dipakai untuk novice user tetapi bisa juga
dipakai untuk user yang
sudah ahli (berpengalaman).
Pertanyaan :
1.
Jelaskan
apa itu User Interfaces !
2.
Jelaskan
Prinsip User Interfaces !
3.
Jelaskan karakteristik user interfaces yang baik !